Hasbunallah

"Allah is sufficient for us and He is the best disposer of affairs"

Read.. Iqrá.. Bacalah.. Dengan nama Tuhanmu Yang Menciptakan

Latest Coupons

Senin, 24 Mei 2021

Potensi Sistem Photovoltaic di Indonesia

Radiasi matahari merupakan parameter terpenting simulasi energi sistem PV, sebagai sumber utama energi bagi PLTS. Intensitas radiasi global yang diterima oleh permukaan modul PV (GTI) didasarkan pada 2 parameter utama yaitu:

  • Global Horizontal Irradiance (GHI)
  • Direct Normal Irradiance (DNI)

Ada dua jenis utama teknologi energi matahari; photovoltaic (PV) dan concentrating solar power (CSP).

Photovoltaic memanfaatkan radiasi dari GHI. Untuk mensimulasikan produksi energi dari sebuah sistem PV, radiasi global yang diterima oleh permukaan modul PV haruslah dihitung secara seksama. Intermitensi produksi energi oleh PV juga harus diperhatikan karena adanya pengaruh cuaca.


Teknologi PV diprediksi akan menjadi bagian penting pada bauran energi Indonesia. Teknologi ini juga menjadi opsi alternatif yang cukup menjanjikan khususnya dari segi ekonomi untuk sistem mini grid lokal atau sistem off-grid pada area-area terpelosok di kepulauan terpencil Indonesia yang belum terelektrifikasi.

Secara umum ada 2 metode pemasangan PV yaitu:

  1. Sistem open area (area terbuka), dimana modul PV terpasang pada landskape dengan posisi fix atau dengan sun-tracker
  2. Sistem rooftop / facade, dipasang pada atap atau facade bangunan

Sementara, dari jenis PV yang dapat dikembangkan di Indonesia antara lain:

  1. PLTS / PV yang terkoneksi dengan grid 
  2. Sistem mini grid
  3. Sistem off-grid

Secara umum, PLTS skala besar dibangun pada area terbuka dan instalasi modul-mosul PV dilakukan secara fix (fixed posisiton). Pemasangan secara fix (pada sudut kemiringan optimum) memberikan pilihan yang lebih simple dan efisien untuk diterapkan karena beberapa alasan diantaranya; apabila direncanakan dengan baik, maka akan menghasilkan sistem yang cukup handal, lifetime yang panjang serta biaya pemeliharaan yang rendah. Sementara itu, sun tracking system menyediakan alternatif yang bisa dipilih. Solar tracker dapat menyesuaikan orientasi modul PV terhadap posisi matahari dengan mampu mengumpulkan radiasi lebih banyak dibandingkan sistem dengan fixed posisition

Sementara itu, sistem PV rooftop / facade biasanya berukuran kecil hingga medium, yaitu berkisar antara ratusan watt hingga ratusan kilowatt. Modul dapat dipasang papda atap gedung, perumahan, perkantoran, dll atau facade dapat terintegrasi sebagai bagian dari struktur bangunan. Kelemahan model ini biasanya terpasang pada posisi radiasi yang kurang optimal jika dibandingkan dengan konsep pemasangan pada area terbuka. Ouput energinya juga dapat bergantung pada pepohona, bangunan lain, struktur atap, dll yang dapat menghalangi terpaparnya PV terhadap radiasi sinar matahari. 


Energy NRE photovoltaic RE Renewable resources

Tantangan EBT di Indonesia

Ada beberapa faktor yang menjadi penghambat perkembangan EBT di Indonesia saat ini, diantaranya:

  1. Harga yang masih mahal terkait teknologi & pengadaanya (ditambah masih ada golongan yg perlu disubsidi)
  2. Market yang belum terbentuk (masih baru, pembangunan lamban) - solusi: pembangunan industri EBT lokal
  3. Bank-bank lokal belum benar-benar memahami bisnis EBT (perlu dilakukan sharing knowledge: untuk menimbulkan trust sehingga bank-bank bersedia memeerikan pinjaman bagi pengembangan investasi di bidang EBT)
  4. Jaringan listrik di Indonesia belum mendukung EBT (karena sifat EBT intermittent, e.g surya, bayu: kestabilan energi mudah terganggu) - solusi : smart grid, grid connection

N.B We know for sure, fossil energy adalah sesuatu yg finite..

Tapi yang harus menjadi mindset adalah bagaimana caranya dengan SDA yang kita miliki tsb di gunakan sebagai sarana agar bangsa Indonesia lebih mumpuni lebih capable.. tidak hanya memanfaatkan SDA yang ada dari sudut pandanya sebagai komoditas.

Bagaiama kita menjadi lebih bijaksana dalam mengelola, mengeksploit SDA-SDA tersebut.

A lot of other countries don't have natural reseorces as many as Indonesia do..however we also in the decline of that natural resources. So the way we exploit must be different, wiser and much more professional and more environmentally friendly.


EBT Energy NRE RE Renewable resources

Minggu, 01 April 2018

Agama, Kesadaran dan Arti Hidup dalam Kerangka Filsafat



Author: Hidayahtullah A Robhani

Garis besar: Agama, Kesadaran dan Arti Hidup


Satu pelajaran berharga yang saya peroleh dari orang tua saya tentang agama Islam adalah percakapan kami dengan ayah saya ketika kami masih kecil dan tinggal di rumah sederhana. Pelajaran yang masih saya ingat hingga sekarang. hal itu selalu menjadi bayang-bayang dalam pikiran saya bahwa meskipun orang tua saya bukanlah seorang ulama atau orang terpandang untuk kedudukan dunia, namun pelajaran itu begitu melekat dalam diri saya hingga kini. Bagaimana kalau kami mati nanti, apakah kalian tetap akan menyembah Allah sebagai tuhan kalian dan memegang Islam sebagai agama kalian?

Tak bisa dipungkiri, kita hidup di dunia di mana nilai-nilai moralitas telah banyak mengalami pergeseran paradigma. Diperkuat dengan merebaknya paham sekuler yang menegasikan keberadaan agama, atau lebih tepatnya menegasikan tuhan dalan kerangka hiudup bermasyarakat berbangsa dan bernegara. Ini merupakan pergeseran paradigma pemikiran yang arusnya berasal dari barat yang mana di sana peradaban barat yang berabad-abad disokong oleh dogma kristen mulai ditinggalkan oleh penganutnya dan negara meninggalkan dasar-dasar teologi untuk beralih menjadi masyarakat yang lebih sekularis (atheis).

Bagaimana merasionalkan pendapat atheis yang tidak meyakini keberadaan tuhan 
Bagaimana kita menalarkan mengenai keyakinan seseorang yang tidak menyakini adanya entitas sebagai kausa prima yang menciptakan alam semesta?

Sejauh pembelajaran saya, ada tiga cara manusia mengetahui sesuatu (to know something) secara epistemik. Secara umum, mari kita coba sederhanakan. Seperti kita tahu, filsafat adalah subyek yang sangat luas. Secara primer kita mengetahui sesuatu dari panca indera, berupa sentuhan, penglihatan, penciuman, pendengaran. Pengetahuan melalui panca indera ini disebut pengetahuan empiris. Kemudian kita punya deduksi, misalanya matematika. 1, 2, 3, 4, 5 deret bilangan yang berurutan. 1+1 adalah 2, dsb. Kemudian kita punya cara ketiga untuk mengetahui sesuatu, kemampuan ini disebut intuisi.

Mengenai intuisi, tak seorangpun bisa mendebat intuisi kita/anda/saya. Sebagai contoh, anda sedang meminum secangkir kopi. Anda bisa mengetahui temperatur dari secangkir kopi tersebut. Anda bisa mengukurnya dengan termometer. Pengetahuan ini bersifat objektif. Kita bisa menghitung berapa orang yang ada dalam ruangan dalam satu waktu, dan berapa cangkir kopi yang sedang disajikan. Kita bisa menghitung itu semua. Ini disebut pengetahuan deduktif. Namun demikian, rasa dari kopi atau apa yang bisa dirasakan oleh anda ketika secangkir kopi itu diminum bersifat intuitif. Dan ini bersifat subyektif. Setiap orang memiliki kesan yang berbeda kadarnya.

Kita memiliki sesuatu dalam diri yang kita sebut kesadaran atau self awareness. Sifat self awareness ini adalah sesuatu yang bersifat metafisik, melampaui parameter fisik (seperti suhu, penglihatan, tekanan, dll). Kita tak bisa mengujinya secara empiris. Harus diakui ada bagian dari diri kita yang tak bisa diuji dengan metode saintifik.

Hal ini juga terkadang membuat kita sedikit bertanya pertanyaan kecil. Seperti kita tahu dunia sekarang, lingkungan kita didominasi oleh sifat keduniaan, hal-hal materialistik. Materialisme.

- Apa itu materialisme?

Mari perhatikan anekdot berikut untuk sedikit memberikan pemahaman mengenai materialisme.

Basic thought experiment

Misal saya membuat sebuah robot, katakanlah robot ini sa beri nama Anda 2.0.
Robot ini, alih-alih memiliki kulit tulang dan daging layaknya manusia, justru dibangun dari sekumpulan baja. alih-alih memiliki darah, ia mempunyai minyak, alih-alih memiliki jantung, ia punya generator, alih-alih memiliki otak ia memiliki prosessor, alih-alih memiliki mata ia mempunyai kamera. Semuanya adalah mesin. Ia berpikir seperti anda, berperilaku seperti anda. Memiliki program, saya memprogrammnya untuk berbicara seperti anda, berpikir seberti anda dan berkemampuan belajar seperti anda. Ia memiliki IQ. Jika dicubit ia akan merespon. Tertawa saat diberikan lelucon. Ia diporogram untuk melalukan semua itu. Ia sama persis seperti anda.
Satu satunya pembeda antara anda dan robot ini adalah anda tersusun dari tulang dan daging, dan ia dari baja.

Kemudian pada suatu saat, saya menghancurkan Anda 2.0.
Petanyaannya adalah (tanpa mengharuskan ada jawaban benar/salah) apakah saya melakukan pembunuhan, atau saya menghancurkan sebuah properti?

Secara logis, tentu saya menghancurkan sebuah properti.

Tapi tunggu dulu. Seseorang mungkin berkata bahwa saya melakukan pembunuhan. Dia mungkin berkata, "Lihat.. saya adalah seorang materialist". Kebanyakan materialist di luar sana mengaku diri atau percaya bahwa satu-satunya hal yang ada di dunia ini adalah substansi material (sambil mengetuki meja) . Mereka mungkin berkata Anda 2.0 terlihat persis seperti anda. Ia 100% punya hak yang sama dengan anda. Dia 100% manusia. Karena tak ada yang lebih dari anda melainkan substansi material.

Namun bagi mereka yang berkata.. Tidak..tidak, anda hanya merusak properti. Kita harus tanyakan kepada mereka, apa yang kurang? lebih tepatnya apa yang membedakan (antara anda dan Anda 2.0)?

Mereka akan menjawab, ada perbedaan kesadaran. Pertanyaan selanjutnya adalah, apa itu kesadaran? apakah anda mengetahuinya dari proses deduktif melalui matematika? atau anda merasakannya secara empiris dengan panca indera? Tentu tidak

Kita mengetahuinya secara intuitif. Karena kita dapat mengetahui sesuatu secara intuitif. Hal itu juga memberi tahu klita bahwa sains bukanlah sesuatu yang mutlak. Tanpa bermaksud merendahkan sains. Latar belakang saya juga dari sains. Saya bahkan bisa menceritakan keunggulan-keunggulan sains dalam satu tulisan panjang khusus. Namun bukan sekarang saatnya. Saya percaya sains, saya memuji sains, bahkan saya percaya bahwa sains adalah salah satu cara untuk mengetahui sesuatu. Kita simpan waktu kita untuk membahas itu. Namun demikian, apakah itu memberikan kita Kebenaran (dengan K kapital)? Kita tidak berbicara kebenaran umum, atau kebenaran yang populer di masyarakat. tetapi kebenaran yang sesungguhnya. Atau yang sering dirujuk oleh para filsuf sebagai the Truth. (With the capital T)

(Bersambung..)
Agama Filsafat Islam

Sabtu, 03 Desember 2016

Sistem Hydraulic dan Pneumatic

 

 

Komponen-komponen dari sebuah sistem daya fluida

Daftar komponen utama:
  • Tank (reservoir) - untuk menampung fluida
  • Pompa (pump) - untuk menggerakkan liquid melalui sistem
  • Motor Listrik - untuk menjalankan pompa
  • Katup (valve) - untuk mengontrol arah liquid, tekanan, dan debit
  • Pipa (piping) - untuk menyalurkan liquid
  • Aktuator - untuk mengubah energi fluida menjadi gaya mekanin atau putaran (torque)

Automation Engineering Instrumentation Mechanical

Senin, 08 Februari 2016

You missed a prayer...

You missed a prayer

It's been hours
You kept delaying it while busying yourself with something worthless
Guilty finally pushes you to get up and make wudhu
You feel like a failure still

Just know that Allah is being so merciful to you right now
After you disobeyed Him
He put that guilt in your heart so you can get up and do good
All is not lost
Repent..
Pray... 
Islam poetry prayer

Selasa, 02 Februari 2016

Hakikat dan Bahaya Kesyirikan

Mengenal Syirik

Syirik adalah mensejajarkan selain Allah degan Allah, dalam hal yang merupakan kekhususan bagi Allah. Sebagai contoh, di antara kekhususan Allah adalah memberikan rezeki, artinya: hanya Allah-lah yang memiliki kemampuan memeberikan rezeki kepada manusia. Kemuadian, jika ada seseorang mendatangi kuburan keramat, kemudian berdoa mengharapkan rezeki kepada kuburan tersebut, maka ia telah terjatuh ke dalam perbuatan syirik.



Cakupan Kekhususan Allah Taála

Allah Taála memiliki tiga cakupan kekhususan, yang tidak boleh disetarakan dengan makhluk. Jika ada seseorang menyetaraka, menyejajarkan, menyamakan, atau menyandingkan kekhususan tersebut kepada selain Allah, maka ia telah berbuat syirik. Kekhususan tersebut adalah:

Pertama, Kekhususan dalam Rububiyyah Allah
Rububiyyah adalah sifat yang ada pada Dza pencipta, seperti kemampuan menciptakan makhluk, memberikan rezeki, menghidupkan makhluk, mematikan makhluk, dan mengatur alam semesta. Oleh karena itu, jika adal seseorang yang meyakinibahwa Nyi Roro Kidul memiliki kemampuan mengatur lau selatan Jawa, maka ia telah terjatuh ke dalam perbuatan syirik, meskipun secara lisan dan KTP-nya ia mengaku beragama Islam.
Demikian pula, jika seseorang menyakini dukun memiliki kemampuan mengatur jodoh, wali yang sudah mati di kuburan dapat memberikan rezeki, dewa-dewa dapat mengatur keberuntungan dan kesialan manusia, maka ia telah terjatuh ke dalam perbuatan syirik.

Kedua, Kekhususan dalam Uluhiyyah Allah
Uluhiyyah adalah sifat khusus yang melekat pada Allah Taála, yaitu bahwa Allah-lah satu-satunya Dzat yang berhak disembah dan diibadahi. Oleh karena itu bentuk-bentuk peribadatan seperti sholat, puasa, berqurban, berdoa, dan sujud menyembah hanya boleh ditunjukan kepada Allah Taála semata.
Dengan demikian, jika ada seseorang menyembelih hewan, kemudian sembelihan itu ditunjukkan kepada pohon atau jin yang diyakini sebagai jin penunggu desa, maka ia telah jatuh ke dalam perbuatan syirik. Demikian pula, jika ada seorang berdoa mengharapkan jodoh, kelancaran rezeki, atau kesehatan badan, tetapi ia berdoa kepada wali yang sudah mati di kuburan, maka ia telah terjatuh ke dalam perbuatan syirik.

Ketiga, Kekhususan dalam Asma'dan Sifat Allah Taála
Allah Taála memiliki sifat asma'(nama-nama) dan sifat yang khusus melekat pada Allah Taála semata. Oleh karena itu, kita dilarang menyamakan asma'dan sifat tersebut pada diri makhluk. Sebagai contoh, Allah memiliki nama dan sifat l-Áliim (Maha Mengetahui Segala Sesuatu). Maka, kita tidak boleh meyakini bahwa dukun mengetahui segala sesuatu.
Aqeeda Creed Islam

Senin, 07 Desember 2015

Karena Aku Menyukainya


Suatu hari, Abdullah bin Umar menderita sakit. Dia menginginkan ikan, lalu ada yang memasakkannya. Ketka ikan itu dihidangkan kepada beliau, datangkah seorang pengemis merengek minta makan. Beliau pun memerintahakan orang-orang yang ada di sekelilingnya untuk memberikan ikan yang dihidangkan itu.


Keluarganya pun tidak setuju, "Subhanállah, kami susah payah mencarinya, kenapa kau berikan kepadanya? Kita kan masih punya bekal lain yang bisa diberikan kepadanya."

Dengan alasan sederhana beliau menjelaskan,

"Karena aku sangat menyukai ikan itu dan aku senang kalau pengemis itu mengambilnya."

Keluarganya pun masih berusaha mencari alasan lain, "Kita beri dia 1 dirham, itu akan lebih bermanfaat daripada makanan ini dan engkau bisa memuaskan seleramu."

"Seleraku adalah apa yang aku inginkan," tukas beliau.
Beliau pun enggan melakukan usulan yang ditawarkan oleh keluarganya dan beliau tetap memberikan ikan tersebut kepada si miskin, hingga akhirnya tidak jadi merasakan lezatnya ikan itu.

nasihat diri

 

This blog includes any research on this spesific products :

  • Copyright © Abdi ·abaday· Robhani™ is a registered trademark.
    Blogger Templates Designed by Templateism. Hosted on Blogger Platform.