Sabtu, 09 Februari 2013

Filled Under: ,

Impianku Belajar ke Jepang

Japan My Stories
Bismillah...
Dengan menyebut nama-Nya aku hidup
Dengan menyebut nama-Nya aku mati
Maka dengan menyebut nama-Nya jualah aku bersaksi. Kelak, aku akan pergi menuntut ilmu ke Negeri Sakura, Jepang.



Mimpi! Rasanya lebih tepat dikatakan seperti itu. Keinginan ini awalnya hanyalah sebatas mimpi bagi seorang anak desa dari propinsi terpencil di Indonesia. Saya hidup dari keluarga sederhana. Orang tua saya memang tak memiliki kemampuan manajemen yang hebat untuk mengarahkan bakat anak-anaknya sehebat kaum intelektual mengarahkan akan jadi apa anak-anak mereka kelak. Namun, saya sangat bersyukur dilahirkan dari keluarga sederhana yang tetap mementingkan pendidikan dan mencurahkan segenap kasih sayang kepada anak-anaknya ini. Saya rasa itu cukup bagi saya untuk 'madiri' menentukan mana arah yang harus saya tuju dan apa yang harus saya perbuat dengan potensi-potensi yang saya miliki. 

Sekarang, di tanah rantauan ini, saya kembali teringat akan kenangan masa kecil ketika membayangkan ingin pergi keluar negeri, pergi ke Jepang. Suatu hari saya pernah mengungkapkan keinginan ini pada ayah saya. 

"Yah, nanti kalau sudah besar, aku mau tinggal di Jepang." 
"Memangnya kenapa mau tinggal di Jepang nak?" 
"Biar ketemu Satria Baja Hitam!"
"Kalau tinggal di Jepang nanti malah kawin sama orang Jepang, orang Jepang pesek-pesek loh?"
"Orang Jepang enggak pesek Yah, yang pesek itu orang China. Kalau orang Jepang mancung-mancung!" (Waktu itu, saya pikir pemain-pemain Satria Baja Hitam mancung-mancung terutama sang aktor utama)

Hahaha, lucu memang mengingat masa lalu. Impian lugu disertai ketertarikan yang kuat. Belakangan, impian kecil itu menjadikan saya tumbuh dengan sebuah harapan. Harapan yang walaupun kadang terlupakan oleh berbagai macam hal, namun tetap tinggal dan bersemi di dalam jiwa. Ya, itu impian masa kecilku. 

Sekarang, itu bukan sekedar impian lagi, melainkan telah bermanifestasi ke bentuk yang lebih presisi yakni "cita-cita". Bukan sekedar untuk bertemu Satria Baja Hitam, tapi untuk menempuh pendidikan dan 'mengubah' nasib agar lebih baik. 

Orang-orang bijak bilang, sulit untuk menebak jalan hidup seseorang. Memang benar, karena seperti itulah kenyataan yang saya jalani sekarang. Saya pun tak pernah membayangkan, seorang yang dulunya salah satu murid 'terbelakang' dibanding teman-teman lain di kelas, sekarang menjadi bagian dari sebuah universitas yang katanya impian anak-anak cerdas Indonesia. Karenanya saya pun pernah merasa No doubt about my foolish. Namun, satu hal yang saya sangat yakini adalah, ada sebuah 'kehendak' yang ikut campur di sini. Satu hal lain yang ingin saya percayai sekarang, bahwa 'kehendak' itu akan memberikan saya jalan menuju destinasi, entah itu kesuksesan atau mungkin kegagalan.

Inilah yang harus dirumuskan. Saya mungkin telah dikehendaki berada di 'jalan yang mudah' untuk meraih kesuksesan, termasuk merealisasikan cita-cita saya belajar ke Jepang. Akan tetapi, 'kehendak' tersebut belum tentu akan datang dan menghinggapi saya dengan mudah untuk kedua kalinya. Untuk itu, saya perlu berusaha lebih keras dan berikhtiar agar kelak bisa mewujudkan cita-cita ini, #Impianku Belajar ke Jepang. Aamiin...

Hidayahtullah Abdi Robhani

Author & Editor

Hi! My name is Hidayahtullah Abdi Robhani. Bachelor in Electronics and Instrumentation, Gadjah Mada University. Do not be hesitate to subscribe

Follow my linkedin account at : abdirobhani

0 komentar:

Posting Komentar

 

This blog includes any research on this spesific products :

  • Copyright © Abdi ·abaday· Robhani™ is a registered trademark.
    Blogger Templates Designed by Templateism. Hosted on Blogger Platform.