Ada dua metode berbeda dalam antarmuka I/O ke mikroprosesor, yakni isolated I/O dan memory-mapped I/O. Secara umum metode memory-mapped I/O tidak digunakan pada PC.
Perbedaan antara keduanya dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Perbedaan antara keduanya dapat dilihat pada tabel berikut ini:
z ISOLATED I/O : Pada isolated I/O, lokasi (transfer) terisolasi dari sistem memori di dalam
ruang addres yang terpisah. Pada Isolated I/O, PORT terpisah dari memori.
Karena portnya terpisah, user bisa
memperluas memori ke ukuran penuhnya tanpa menggunakan ruang memory lain untuk
perangkat I/O. Kerugiannya; bahwa data yang ditransfer antara I/O dan
mikroprosesor harus diakses dengan instruksi-instruksi spt IN, INS, OUT, OUTS.
MEMORY-MAPPED I/O : Tak seperti isolated I/O, instruksi yang digunakan di memory mapped I/O
tidak terbatas pada IN, INS, OUT, ataupun OUTS saja. Pada memory-mapped I/O, setiap
instruksi yang bisa mentrasfer data antara
mikroprosesor dan memory dapat digunakan. Keuntungan paling utama adalah bahwa instruksi
transfer memory dapat digunakan untuk mengakses perangkat I / O.
Sementara
kerugian memory-mapped I/O; sebagian dari sistem memori digunakan sebagai peta I/O.
Berdampak pada berkurangnya jumlah memori yang tersedia.
Keuntungan lain yang dimiliki MEMORY-MAPPED I/O adalah
bahwa sinyal IORC dan IOWC tidak memiliki fungsi dalam sistem, sehingga
memungkinkan adanya pengurangan jumlah sirkuit yang dibutuhkan untuk decoding. Pada
RISC, yang bekerja dengan prinsip penyederhanaan komputasi set instruksi, dimana
20%
instruksi pada sebuah prosesor ternyata menangani sekitar 80% dari
keseluruhan kerjanya keuntungan ini tentu akan dimanfaatkan. Olehkarena itu
RISC bnyk menggnakan memory-mapped i/o.
Pustaka:
Barry B. Brey. Intel Microprocessors Architecture Programming and Interfacing. 8th edition.
Elektronika
Interfacing
Mikrokomputer
Mikroprosesor